• Facebook
  • Twitter
  • Google +
  • RSS
  • LinkedIn
  • Youtube
Bukan Fotografer

Saya bukanlah seorang fotografer, tapi saya suga dunia foto. Bukan berarti saya ahli dibidangnya, sekedar menikmati indahnya dunia lewat warna lensa.

Saya Pramuka

Bersama beberapa rekan Dewan Kerja Daerah Kalimantan Selatan.

Depan FH UI

Bersama rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat, ketika berkunjung ke kampus Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Bersama BEM FH Unlam

Bersama memang indah, begitulah pepatah berkata. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat merupakan sebuah organisasi yang luar biasa yang pernah saya geluti, dan penghargaan tertinggi pula sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi pernah saya emban.

Bersama DKD Se-Indonesia

Latihan Pengembangan Kepemimpinan Tingkat Nasional tahun 2011 bagi saya adalah satu kegiatan yang sangat berkesan, sebuah kegiatan yang tidak pernah saya lupakan. Banyak hal unik dan baru yang saya temukan. Luar biasa.

Diposting oleh riemogerz 0 komen

Sudah 4 tahun blog ini seperti tak bertuan, tak berpenghuni. Seperti diacuhkan pasca tak diperpanjang domain yang dulu digunakan. Ya, dulu pernah menggunakan domain www.riemogerz.web.id. Sayang minat memposting terus surut dan menurun, namun akhir-akhir ini kembali termotivasi. Semoga tulisan awal ini di menjelang akhir tahun 2016 menjadi semangat baru yang membahana.

Sebenarnya saya sendiri bingung harus menulis apa, tapi tak apalah, segala yang ada dalam kepala dikeluarkan natural saja. Tanpa konsep, tanpa kerangka. Yang penting mengalir saja.

Oh iya, barangkali saya ingin bercerita sedikit mengenai kegiatan akhir-akhir ini.

Beberapa tahun terakhir ini saya kembali bersemangat menekuni beberapa kegemaran (hobby) yang bisa dibilang hampir tak pernah terurus.

MENGOLEKSI BENDA MEMORABILIA KEPANDUAN DAN KEPRAMUKAAN
Bagi sebagian besar orang, mengoleksi benda-benda jadul, tua, usang atau apapun namanya itu membosankan, tak bermanfaat, menghambur-hamburkan uang. Namun semua hal itu dapat saya tampik. Ya, dapat saya tampik. Kenapa ?
Kalau ada yang berujar membosankan, itu tidak berlaku. Karena malah sebaliknya, mengoleksi benda-benda tersebut bisa menceburkan diri ke masa dimana kita tidak bisa kembali kesana. Saya bisa menyelami masa lalu dengan belajar menggali informasi dari benda tersebut. Taruhlah salah satunya benda yang menarik adalah Buku Scouting for Boys yang begitu fenomenal. Saya memiliki beberapa versi dari buku tersebut. Baik yang berbahasa Indonesia ejaan Soewandi, bahasa Indonesia yang sudah EYD hingga bahasa Inggris. Bahkan saya juga punya versi bahasa Belanda-nya buku Rovering to Success dan tentu juga versi bahasa Indonesianya.
Ada lagi yang bilang tidak bermanfaat. Ya bisa jadi tidak bermanfaat jikalau kita hanya sekedar membeli kemudian dipajang tanpa digali informasi yang ada didalamnya. Memang pada dasarnya mengoleksi benda Memorabilia bahkan perlu mengeluarkan biaya yang tak sedikit, namun bukan berarti tidak ada yang murah juga kan?
Bayangkan, dari mengoleksi benda memorabilia tersebut saya bisa menemukan istilah-istilah lama yang sekarang bisa menjadi referensi dalam menyusun Sejarah Kepanduan dan Kepramukaan. Masih ada yang bilang tak bermanfaat?
Nah, halau ada yang bilang menghambur-hamburkan uang. Sekali lagi itu semua tergantung pada niat dan keinginan apa yang ingin dicapai. Kalau sekedar punya, menjadi pajangan. Saya tekankan sebaiknya tidak perlu. Namun kalau tujuannya untuk dipelajari kembali maka semakin menarik informasi yang dapat digali lebih banyak tentu tak berbanding dengan beberapa lembar rupiah yang harus dikeluarkan.
Bagi saya setiap orang punya pandangan yang berbeda, ya begitulah manusia. Karena hakikatnya kita makhluk sosial. Saling membutuhkan. Ada yang membutuhkan tanggapan untuk dirinya, dengan cara mengkritik orang lain dan masih banyak lagi.
Tak perlu ambil pusing dengan mereka yang cuap-cuap mengomentari kita dibelakang. Mereka hanya iri kenapa kita bisa menjadi lebih baik dari dia.
Jadi, ya nikmatilah kegemaranmu dan pastinya ambil manfaat sebanyak-banyaknya.

Itu hanya sepenggal kisah dari kegemaran dalam Kepanduan dan Kepramukaan. Masih banyak cerita yang sepertinya akan saya bagikan perlahan, satu-persatu. Mulai dari kegemaran mengoleksi benda Filateli, berkomunikasi dengan Amatir Radio di berbagai penjuru dunia, merakit alat bantu untuk berkomunikasi dengan mode digital ke Radio HF (jangan dikira Amatir Radio yang kalau di Indonesia tergabung dalam ORARI, hanya bisa berkomunikasi dengan radio saja, mereka juga menggunakan Komputer untuk berkomunikasi, tapi tetap tidak seperti chatting), dan masih banyak lagi.
Tunggu saja tulisan berikutnya.
[ Baca Selanjutnya... ]